Tahukah Anda bahwa Kota Modern Pertama dibangun oleh orang-orang Muslim?

Pengetahuan Islam


Minggu, 26 April 2009

Memahami Makna Syahadatain

Rasululloh pernah pada suatu saat mengumpulkan kaum kerabatnya dari Quraisy di Bukit Shaffa. Ketika ditawarkan kepada mereka satu kalimat yang dengannya mereka akan menguasai dunia, mereka mengatakan, "Jangankan satu, sepuluhpun kami mau". Namun ketika mereka diajak kalimat syahadat, serta merta mereka menolak dan mencaci Rasululloh SAW. Suatu ketika seorang sahabat mendakwahkan kalimat syahadat ini kepada sekelompok orang Baduy, jawab mereka, "Ini adalah kalimat yang dibenci para Raja". Dan sebagian lagi menjawab, "Kalimat ini akan membuat para pengikutnya diusir dari kampung halamannya sendiri". Kisah kabilah lain ketika diajak pada kalimat syahadat, mereka menjawab, "Kami telah mengikat perjanjian dengan Kabilah Bani Syaiban". (Dikutif dari Kitab Thoriiqud Dakwah, Sayyid Quthb).
Begitulah reaksi yang datang dari mereka yang diajak kembali kepada kalimat fitrah ini. Sebuah reaksi yang menunjukkan bahwa mereka faham dan mengerti betul hakikat dan konsekuensi apa yang tersurat dan tersirat dalam kalimat syahadat. Apa konsekuensi yang mereka dapatkan jika ingin menjadi barisan pendukung kalimat ini? Dari pemahaman inilah mereka mengambil keputusan menerima atau menolak. Menerima dengan sepenuh hati tanpa penawaran ataupun syarat tertentu.
Suatu kalimat yang mulia dan agung yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai kalimat Thayyibah adalah kalimat yang senantiasa akrab dengan lisan seorang muslim. Setiap saat melakukan shalat kita kembali menegaskan komitmen kita untuk taat kepada-Nya melalui kalimat ini. Dengan kalimat ini pulalah kita dapat membedakan antara seorang Abu Jahal yang lahir dan fasih berbahasa Arab menolak ajaran Rasul dengan tetap bertahan sebagai seorang kafir. Sebaliknya adapula Hamzah, Khalid bin Walid, Abu Sofyan, hingga seorang Cat Steven, musisi Inggris yang setelah bersyahadat menjadi Yusuf Islam, atau seorang Margareth Marcus mantan Yahudi menjadi Maryam Jameelah setelah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Demikian kalimat thayyibah yang digambarkan dalam Al-Quran yang tiada lain adalah kalimat syahadat. Kalimat yang memiliki nilai-nilai luhur dan keagungan yang tinggi yang tidak bisa disamakan dengan kalimat-kalimat yang lain. Sebagaimana Firman Alloh dalam QS. At-Taubah:40
        
"...dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana";


Tidak ada komentar:

Posting Komentar